Indonesia dengan keanekaragaman sumber daya yang sangat banyak, tidak heran seringkali komoditasnya melanglang buana di pasar ekspor. Dari yang paling terkenal telah tembus ekspor hingga yang jarang didengar orang seperti Gutta Percha atau yang lebih sering dikenal orang dengan getah perca.
Getah perca juga mempunyai nama lain yaitu Getah Merah, Isonandra Gutta, Red Makasar, Gutta Seak, dan Gutta Soh. Getah perca berasal dari pohon Palaquium Gutta, sejenis tanaman tropik penghasil getah lateks yang sebenarnya tumbuh di Kawasan Asia Tenggara, Taiwan, hingga Australia Selatan,
Meskipun Gutta Percha bisa hidup tidak hanya di Indonesia, namun sekarang populasinya semakin langka di mancanegara sehingga Gutta Percha asal Indonesia menjadi incaran para negara di dunia yang membutuhkan bahan baku getah perca.
Fakta menariknya tidak hanya sampai di situ saja, simak lebih lanjut di bawah ini, ya!
Bentuk Fisik Gutta Percha
Tanaman Gutta Percha bisa mempunyai ketinggian dari 5 – 30 meter dengan diameter batang mencapai lebih dari 1 meter.
Pohon yang berdaun rimbun berwarna hijau kekuningan, memiliki bunga berwarna putih serta buah berukuran 3 – 7 cm yang di dalamnya terdapat 4 biji.
Nah, yang diekspor ke luar negeri adalah bagian getah dari pohon Gutta Percha. Diambil dengan cara ekstraksi daun atau penyadapan pohon.
Getah Banyak Manfaat
Getah dari tanaman Gutta Percha ini bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Mulai dari bahan pembuatan furnitur, pelapis bola golf, pencampur gips untuk pembalut tulang, perawatan gigi dan pembuatan gigi palsu bahkan hingga bahan instalasi kabel dasar laut.
Hanya Bisa Dipanen 15 Tahun Sekali
Gutta Percha ini hanya bisa dipanen ketika pohonnya sudah berusia 15 tahun. Jika dari menebang pohon, getahnya bisa diambil sebanyak 1.5 kg dan kalau memangkas daun bisa menghasilkan getah perca sebanyak 12 -13 kilogram.
Kebun Gutta Percha Sukabumi, Satu-satunya di Dunia
Kini perkebunan Gutta Percha seluas 333 hektar hanya bisa ditemui di perkebunan Sukamaju, Sukabumi yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII Persero. Diduga, sekarang populasi tanaman Gutta Percha tinggal yang berada di perkebunan Sukabumi ini. Karena perkebunan serupa di Brazil sudah dijadikan untuk tanaman jenis lain.
Selain itu, Gutta Percha juga tidak menyebar di Indonesia karena semasa zaman kolonial, Belanda hanya menginginkan Gutta Percha ditanam di kebun Sukamaju.
Pemasok Utama Gutta Percha Dunia, Harga Ekspor Fantastis
Kini Gutta Percha dari Perkebunan Sukabumi diekspor untuk memenuhi permintaan dari Belanda, Inggris, Jerman, Amerika, Kanada, Hongkong, Australia, Italia, Perancis, dan Irlandia.
Nilai ekspornya pun sangat tinggi mengingat tanaman ini butuh waktu lama untuk panen dan hanya ada di Sukabumi. Maka tahun 2008, harga Gutta Percha bisa mencapai Rp 1.5 juta per kilogram. Ada juga yang mengatakan bahwa terakhir, komoditas Gutta Percha tercatat mencapai harga Rp 4 juta per kilogram,