Inspirasi benar-benar nyata di sekitar kita, Sobat. Salah satunya dari dunia wayang Indonesia. Berbicara mengenai wayang tentu tak bisa lepas dengan keberadaan dalang di Indonesia, Sob. Sebagai seni pertunjukan yang masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2008, dalang adalah kunci pertunjukan tersebut.
Dalang bagaikan mastermind dari pertunjukan wayang. Melalui gerak tangan dan buah pikirnya, ia kemudian menceritakan berbagai kisah yang dilakonkan oleh wayang. Tak hanya itu, mereka juga turut melestarikan budaya agung ini dengan terus menggelar pertunjukan.
Walau modernisasi menggerus zaman, namun dalang di Indonesia berikut ini patut kita apresiasi dedikasinya. Berkatnya, pewayangan Indonesia tetap ‘berlayar’ tak hanya dalam negeri namun mancanegara. Inspiratif!
1. Anom Suroto
Dikenal sebagai dalang wayang kulit purwa, Ki Anom Suroto atau yang dikenal dengan Anom Suroto, merupakan pria asal Klaten, Jawa Tengah. Ia sempat laris pada medio tahun 1970-an di kancah perwayangan Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, Anom Suroto tercatat sebagai satu-satunya dalang Indonesia yang mencicipi pentas di berbagai negara di dunia yakni Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Spanyol, dan Rusia.
2. Manteb Soedharsono
Dikenal dengan ‘Dalang Setan’, Ki Mantep Soedharsono adalah pelopor seni dalang yang banyak menyertakan instrumen musik modern dalam pementasannya. Dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah ini tak hanya dikenal di Indonesia namun juga wilayah Asia.
Pada media 1990 hingga 2000-an, Ki Mantep sudah keliling dunia mengindahkan wayang di mata dunia. Setidaknya ada beberapa negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Suriname.
3. Asep Sunandar Sunarya
Anak 90-an pasti kenal dengan karakter hits yang sempat dibawakan oleh Asep Sunandar, deh! Ia adalah si Cepot, wayang golek khas Sunda yang lucu namun kritis! Orang di balik si Cepot adalah Asep Sunandar, Sob!
Saking lihainya dalam perwayangan khususnya wayang golek, Asep sempat menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionette di Charleville, Prancis tahun 1993. Nggak lama setelah ia jadi dosen, Asep bahkan melakukan tur pertunjukan wayang golek keliling Eropa.
4. Ki Nartosabdo
Ki Nartosabdo terkenal sebagai dalang yang ‘hobi’ menyelipkan gending-gending ke dalam pertunjukan wayang. Hal ini dinilai oleh banyak orang sebagai ‘model baru’ dari pakem wayang yang sebelumnya sangat tradisional.
Melalui grup karawitannya yakni Condong Raos, Ki Nartosabdo sudah merilis 319 gending populer yang bahkan sering digubah oleh musisi modern Indonesia. Sebut saja Perayu Lahar, Caping Gunung, dan Gambang Suling.
5. Slamet Gundono
Sama seperti Ki Nartosabdo, Slamet Gundono tak ubahnya seperti penggebrak tradisi pakem-pakem wayang konvensional. Melalui cerita dan wayang suketnya yang dipentaskan dengan peralatan minimalis seperti gitar gambus, ia berhasil mencuri perhatian masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai seniman kontemporer yang kerap menggabungkan seni multimedia lain seperti suluk, puisi hingga teater modern. Inovasi baru, nih! Selain itu, ia juga sempat membuat wayang nggremeng, wayang api, wayang air, hingga wayang gembus untuk mengkritik kondisi sosial di Indonesia.
Atas konsistensinya, ia sukses menyabet penghargaan dari Kerajaan Belanda yaitu Prince Claus Award pada tahun 2005. Goks!
Ternyata dalang di Indonesia juga turut berinovasi, Sob, agar tetap dicintai masyarakat. Terutama oleh generasi muda, salah satunya melalui penggunaan beragam jenis instrumen musik, penggabungan seni multimedia lainnya, dan kisah yang dibawakan tanpa meninggalkan perwayangan. Kamu sendiri, terakhir kali nonton wayang kapan, nih? Atau sama sekali belum pernah nonton, Sob? Cobain nonton, deh!