Tanggal 23 Juli selalu diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Di hari spesial untuk anak-anak ini, inilah rangkuman spesial tentang 5 anak Indonesia berprestasi hingga ke kancah internasional, dari bidang akademik, musik, perfilman hingga teknologi yang pernah diulas oleh Sampai Jauh.
1. Joey Alexander si Pianis Muda
Baru menginjak usia 18 tahun, namun kiprah pianis jazz kelahiran Denpasar ini sudah berhasil menorehkan prestasi sejak ia berumur 9 tahun! Tepatnya pada perhelatan Master-Jam Festival 2013 yang diikuti oleh 43 musisi jazz dari 17 negara, Joey berhasil mendapatkan Grand Prix.
Tidak hanya itu, prestasi Joey Alexander lainnya ialah saat album perdananya “My Favorite Things” masuk dalam dua nominasi Grammy Awards 2015 yaitu untuk kategori Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo. Joey juga berkesempatan untuk tampil sepanggung dengan penyanyi hits Taylor Swift, Ed Sheeran, Bruno Mars, hingga Adele.
2.. Andyah Cintya Laksita, Sutradara Cilik
Anak Indonesia yang berprestasi selanjutnya ada Andyah Cintya Laksita yang berhasil meraih penghargaan Special Award di Viva Film Festival 2018, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina waktu umurnya masih 11 tahun kala itu. film garapan Cintya berjudul Jamilah Friends yang menceritakan tentang seekor kucing terlantar bernama Jamilah ini berhasil mengalahkan kurang lebih 1.550 karya dari 110 negara.
Selain mendapatkan penghargaan Viva Film Festival 2018, film karya Cintya juga sempat terpilih menjadi karya unggulan dalam Saratov International Film Festival of Documentary Drama 2018 di Rusia, dan Festival Cine Animal Bogota 2018 yang digelar di Kolombia.
3. Yuma Soerianto, iOS DeveIoper Termuda
Di bidang teknologi ada Yuma Soerianto sebagai anak Indonesia yang berprestasi. Yuma adalah seorang pembuat aplikasi di Apple Store atau iOS Developer. Bahkan, bos Apple, Tim Cook tertarik pada Yuma saat menghadiri DDWC 2020, “Anda dapat membuat aplikasi dalam satu jam. Saya terkesan. Saya tidak sabar melihat apa yang Anda lakukan selanjutnya,” puji CEO Apple, Tim Cook kepada Yuma.
Kemampuan Yuma di dunia aplikasi sudah terlihat sejak usia enam tahun. Saat itu ia mulai menyukai coding. Yuma yang menempuh pendidikan di Middle Park Primary School di Melbourne, Australia ini kemudian mampu menciptakan 5 aplikasi di usia 10 tahun.
4. Kakak beradik Mischka Aoki dan Devon Kei, Juara Olimpiade Matematika Dunia
Baru-baru ini anak dari designer bernama Winnie Aoki yaitu Kakak beradik Mischka Aoki (12) dan Devon Kei Enzo (11) berhasil meraih total 12 medali di kompetisi Olimpiade Matematika tingkat dunia seperti ASMO, AMO, WMI, SISMO, SASMO dan Hua Xia Cup pada akhir 2019 hingga awal 2020 lalu.
Hebatnya, ke-12 medali tersebut yang terdiri dari 7 (tujuh) medali emas , 2 (dua) medali perak, dan 3 (tiga) medali perunggu mereka raih dalam kurun waktu kurang dari enam bulan saja lho!
5. Cendikiawan Suryaatmadja, Jadi Mahasiswa University of Waterloo di Usia 12 Tahun
Selanjutnya anak Indonesia berprestasi di bidang akademik ada lagi yang tidak kalah keren yaitu Cendikiawan Suryaatmadja yang akrab dipanggil Diki. Anak kelahiran tahun 2004 itu memiliki kepintaran di atas rata-rata teman-teman seusianya. Saat Diki berusia 10 tahun ia memiliki Intelligence Quotient (IQ) 189. Jumlah ini lebih tinggi dari IQ, Albert Einstein.
Kemudian, di usia ke 12 tahun di 2016 ,ia diterima sebagai mahasiswa jurusan fisika, University of Waterloo, Kanada. Saat berkuliah di Kampus Waterloo, anak yang lahir di Bogor itu tercatat sebagai mahasiswa terbaik ketujuh di Kanada dan mahasiswa terbaik ke 173 di dunia.