Empat pelajar Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dengan borong medali pada ajang olimpiade internasional yakni International Biology Olympiad (IBO) yang telah diselenggarakan selama tanggal 3-11 Juli 2023, di Al Ain, Uni Emirat Arab (UEA).
Sedikit informasi, International Biology Olympiad (IBO) merupakan ajang kompetisi bergengsi tahunan bagi para pelajar SMA. Setiap negara yang mengirimkan empat pelajar terbaiknya yang menguasai di bidang biologi.
Kompetisi tahunan yang telah digelar untuk ke-34 kalinya ini diikuti oleh 300 siswa dari 89 negara. Hebatnya, siswa-siswa Indonesia berhasil mengalahkannya dan menjadi salah satu negara penyumpang medali dari olimpiade tersebut.
Dari keempat pelajar ini, dua di antaranya mendapatkan medali perak, yaitu Calvin Shevchenko dari SMK Katolik St. Louis 1 Surabaya dan Nicholas Sidik dari SMA Methodist 2 Medan. Sedangkan, dua lagi bernama Nakeisha Jovita Purnomo dari SMAK Penabur Gading Serpong, dan Mariel Chrysantha Tampubolon dari SMAN 2 Kota Tangerang Selatan sukses memboyong medali perunggu.
Sebelum dikirimkan untuk mengikuti olimpiade ini, keempat pelajar Indonesia tersebut terlebih dahulu diseleksi secara nasional dan kemudian baru dikirimkan ke Uni Emirat Arab (UEA).
Dari kontingen Indonesia pun mengirim lima pendamping sekaligus menjadi juri internasional pada kompetisi tersebut. Adapun kelima pendamping ini, terdiri dari Prof. Agus Dana Permana, Dr. Ahmad Fahrizal, Dr. Dian Rosleine dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH-ITB), dan Titis Setiyobudi, M.Si., serta Fauzi Ramadhani Nasution, S. Si., dari TOBI.
Tes Berlangsung Selama 3 Hari
Selama olimpiade berlangsung, para peserta IBO 2023 mengerjakan tes secara intensif secara tiga hari berturut-turut. Para peserta diuji melalui tes praktikum dan teori dengan komposisi penilaian 50:50.
Pada tes teori, peserta dituntut untuk menganalisis dan memecahkan masalah dalam berbagai aspek biologi, termasuk pemahaman konsep, pengetahuan praktis dan analitik, serta penerapan aplikasi biologi. Tes teori dilakukan selama dua hari dengan kurun waktu 3 sampai 3,5 jam.
Sementara, untuk tes praktikum, peserta dituntut untuk melakukan eksperimen berdasarkan soal yang diberikan oleh panitia. Lebih mengejutkannya lagi, untuk menyelesaikan soal tersebut waktunya hanya 90 menit, Sob. Dalam tes praktikum ini terdiri dari empat topik, yaitu Molekuler Biologi Tumbuhan, Bioinformatika, Ekologi-Etologi, dan Biokimia.
Untungnya para perwakilan pelajar Indonesia yang mengikuti kompetisi ini bisa mengerjakan dengan maksimal hingga mereka semua borong medali.
Rasa Bangga dari Duta Besar Indonesia di UEA
Atas perolehan yang diraih oleh pelajar-pelajar bangsa, Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA, Husin Bagis, mengungkapkan rasa bangganya dengan prestasi yang telah diraih oleh keempat siswa perwakilan Tanah Air tersebut.
“Alhamdulillah. Bangga sekali dengan partisipasi dan medali yang mereka raih. Saya turut mendoakan supaya tahun depan Indonesia bisa mendapatkan medali emas,” ujar Husin, pada Rabu (12/7).
Selamat untuk para pelajar Indonesia yang sudah membawa harum nama bangsa di olimpiade biologi internasional. Semoga setelah ini akan ada lagi penerus bangsa yang mencetak prestasi di kancah internasional.