Saat ini banyak dari generasi muda Indonesia, terutama kalangan milenial yang berani untuk memulai investasi. Namun tak jarang juga dari para investor yang salah langkah dalam berinvestasi.
Dikatakan demikian karena kebanyakan dari mereka (investor) hanya melihat investasi sebagai upaya untuk mendapatkan untung besar dalam waktu singkat. Padahal sebenarnya investasi berbeda dengan hal tersebut.
Menurut Founder & CEO Coffee Meets Stocks Theo Derick, berinvestasi tidak bisa menghasilkan langsung secara instan, tetapi juga membutuhkan waktu.
“Waktu terbaik investasi adalah kemarin dan nomor duanya sekarang,” tutur Theo.
Tidak hanya itu, lanjutnya, perlu dipersiapkan yang matang untuk mendapatkan hasil maksimal. Berikut langkah penting yang perlu diketahui sebelum mulai berinvestasi, yaitu:
1. Mempunyai Pondasi Finansial yang Kuat
Jika ingin memulai investasi, salah satu hal penting yang perlu dilihat adalah mempunyai pondasi finansial yang kuat. Untuk memiliki keuangan yang baik, kamu bisa melakukan manajemen keuangan melalui budgeting. Hal ini dilakukan tentunya demi mencegah pengeluaran lebih banyak.
“Punya fondasi finansial yang kukuh itu wajib karena investasi berisiko memengaruhi cash flow,” terangnya.
Selain itu sebaiknya memiliki cicilan yang sehat berada dalam kisaran 20-25% dari pendapatan yang kamu miliki. Ada baiknya juga untuk memiliki asuransi dan dana darurat yang besarnya 6-12 kali dari pengeluaran per bulan.
2. Kenalan dengan Instrumen Investasi
Bagi kamu yang ingin memulai investasi disarankan untuk memilih investasi reksa dana. Sebab jenis investasi tersebut tergolong mudah, aman, dan minim resiko.
Reksa dana juga terbagi menjadi beberapa jenis. Di setiap masing-masing jenisnya memiliki keuntungan dan resiko yang berbeda-beda. Salah satu tingkatan reksa dana yang paling rendah resikonya adalah reksa dana pasar uang.
Di reksa dana pasar uang menjadi alat alternatif untuk berinvestasi karena selain beresiko rendah juga terdapat likuid, dan jangka pendek (kurang dari 1 tahun).
Selanjutnya ada reksa dana pendapatan tetap. Di mana dalam reksa dana tersebut risk and reward-nya tergolong moderate. Kemudian terdapat pula reksa dana saham yang cocok untuk berinvestasi dalam jangka waktu 5 tahun ke atas. Terakhir, ada pula reksa dana campuran. Di reksa dana ini risk and reward ini berada di sekitar moderate ke high.
Dari beragam reksa dana tadi kamu perlu tentukan jenis mana yang sesuai dengan tujuan dirimu dalam berinvestasi. Tak lupa, penting juga untuk kenali lebih dalam profil resiko di setiap jenisnya.
3. Ketahui Beda Trading dan Investing
Saat ini banyak para investor yang gagal dalam berinvestasi saham. Salah satu faktornya adalah investor belum bisa membedakan antara trading dan investing. Oleh arena itu, pada poin terakhir ini menjadi langkah penting yang perlu diketahui investor sebelum berinvestasi.
“Simpelnya sih, kalo trading lebih ke aktivitas jual-beli saham secara aktif. Namanya ‘berjualan’, tentu harus meluangkan banyak waktu buat melihat indeks saham yang fokus melihat harga. Transaksinya pun bisa dalam satu hari bahkan hitungan jam. Berbeda dengan investasi yang transaksinya lebih panjang,” pungkas Theo.