Siapa yang suka melihat cahaya yang berterbangan di malam hari? Yaps, cahaya tersebut berasal dari hewan kunang-kunang. Namun sadarkah kamu seiring bergantinya tahun kunang-kunang makin terancam punah, loh.
Kunang-kunang merupakan hewan kecil yang mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya. Jadi cahaya berwarna kuning ini akan bersinar terang pada malam hari. Serangga satu ini masih tergolong kumbang dari keluarga Lampyridae.
Dari tahun ke tahun jumlah kunang-kunang semakin menyusut. Sebuah penelitian dalam Jurnal Bioscience menyebutkan lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang di seluruh dunia telah terancam punah.
Lantas, apa penyebab hewan kecil ini berada di ambang kepunahan?
Demi mengetahui hal satu ini, sebuah penelitian telah melakukan survei oleh sebanyak 350 anggota Jaringan Internasional Fireflyers untuk mengukur seberapa besar ancaman yang dihadapi kunang-kunang.
Sedikit informasi tambahan mengenai Jaringan Internasional Fireflyers. Jadi, jaringan ini merupakan sebuah organisasi ilmiah pakar sekaligus spesialis bagi hewan kunang-kunang.
Setelah penelitian ini dilakukan, hasilnya menyebutkan bahwa serangga kecil satu bisa terancam kepunahan karena disebabkan oleh beberapa hal berikut, yaitu:
1. Hilangnya Habitat Kunang-kunang
Dilansir Medium via Kompas menyebutkan penyebab utama populasi kunang-kunang terus berkurang karena mereka telah kehilangan habitat yang diubah menjadi zona perkotaan, industri, dan pertanian. Profesor Biologi Universitas Tufts, Sara Lewis menyampaikan kunang-kunang menjadi menderita karena tempat keberlangsungan hidupnya telah hilang.
Misal, kasusnya seperti kunang-kunang Malaysia, Pteroptyx Tener yang kehilangan habitat berkembang biaknya di kawasan bakau lantaran tempat tersebut dijadikan lahan perkebunan sawit, pertanian, dan peternakan ikan buatan manusia.
Adapun kasus serupa juga pernah terjadi dengan kunang-kunang Lampyris Iberica yang hidup di Eropa. Hewan ini diprediksi kehilangan tempat hidupnya yang disebabkan karena hilangnya sumber makanan akibat dampak urbanisasi.
2. Pencemaran Cahaya
Taukah kamu, pencemaran cahaya bukan hanya akan kehilangan indahnya panorama langit malam, tetapi bakal menghambat proses kawin kunang-kunang. Kok bisa?
Pada dasarnya, kunang-kunang akan mengandalkan bioluminesensi atau cahaya yang diciptakan secara organik pada tubuhnya untuk mencari pasangan. Nah, apabila proses ini terganggu dari polusi cahaya lampu-lampu, maka dampaknya bisa meningkatkan resiko kepunahan.
3. Disebabkan karena Pestisida
Biasanya manusia menggunakan pestisida untuk menjaga tanaman dan rumput dari hama. Namun, siapa sangka penggunaan bahan ini bisa memberikan dampak bahaya kepada kunang-kunang.
Yaps, paparan insektisida bisa berdampak pada keberlangsungan hidup kunang-kunang. Paparan bahan ini akan berpengaruh pada daya tetas telur yang kerap mengalami penurunan dan juga kematian tinggi larva dewasa. Akibatnya akan mengancam generasi kunang-kunang di masa sekarang dan masa mendatang.
4. Wisata Kunang-kunang
Negara Jepang, Taiwan, dan Malaysia terdapat destinasi untuk menyaksikan pertunjukan cahaya dari beberapa spesies kunang-kunang. Bukan memberikan dampak baik, justru dengan adanya destinasi wisata ini menyebabkan jumlah kunang-kunang terus menurun.
Hal ini juga terjadi di ‘Negeri Gajah Putih’, Thailand. Di negara ini sungai bakau dijadikan sebagai lalu lintas perahu motor yang mengakibatkan tepian sungai terkikis sekaligus merusak habitat kunang-kunang. Sementara di Carolina Utara dan Meksiko jika menemukan kunang-kunang yang tak memiliki kemampuan terbang bisa diinjak-injak oleh wisatawan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa manusia dan keegoisannya bisa menjadi penyebab utama kunang-kunang alami ancaman kepunahan di muka Bumi. Oleh karena itu penting untuk menjaga alam agar hewan-hewan kecil seperti kunang-kunang bisa berkembang biak dengan baik dan jauh dari ancaman kepunahan.