Majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yaitu Forbes baru saja merilis daftar Forbes Asia 100 to Watch 2023. Daftar ini memuat perusahaan rintisan (startup) yang dianggap prospektif dan inovatif, sehingga layak mendapatkan perhatian investor. Kabar baiknya, ada 11 startup Indonesia yang masuk Forbes Asia 100 to Watch 2023, nih, Sob.
Forbes mengungkapkan kriteria untuk masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch 2023 di antaranya perusahaan harus berkantor di kawasan Asia Pasifik, memiliki pendapatan tahunan tidak lebih dari US$50 juta, memiliki total pendanaan tidak lebih dari US$100 juta hingga 7 Agustus 2023, perusahaan dimiliki swasta dan konsisten membukukan keuangan.
Startup asal Indonesia yang berhasil masuk Forbes Asia 100 to Watch 2023 berasal dari beragam sektor yaitu agrikultur, e-commerce, hingga energi terbarukan. Simak daftar dan profil startup-nya di bawah ini:
1. Beleaf
Dari sektor agrikultur, ada startup yang didirikan pada tahun 2019. Pertanian hidroponik Beleaf menanam sayuran hijau, herba, dan umbi-umbian untuk berbagai mitra seperti Haidilao dan Shopee. Beleaf juga berperan sebagai platform pertanian sebagai layanan (Farming as a Serviec/FaasS) mendukung petani Indonesia dengan panduan pertanian, dukungan teknis, dan layanan pemasaran. Beleaf memiliki lahan pertanian seluas lima hektar dan mengklaim telah memiliki 20 mitra FaaS.
2. Chickin
Startup di bidang agrikultur ini didirikan pada tahun 2020. Startup ini mendukung lebih dari 9.800 peternak ayam. Chickin menawarkan peralatan pertanian cerdas yang terintegrasi dengan beragam teknologi mutakhir dari teknologi IoT untuk pengelolaan unggas dan distribusi daging hingga teknologi berbasis cloud yang disebut CI-Touch untuk mengoptimalkan pengendalian iklim, manajemen peralatan, dan kondisi kehidupan ternak.
3. Cosmart
Startup yang berfokus di bidang e-commerce dan ritel didirikan pada tahun 2022. Cosmart adalah platform e-commerce berbasis keanggotaan untuk barang-barang penting. Melalui situs web dan aplikasi selulernya, pengguna dapat melakukan pembelian barang-barang rumah tangga dan makanan ringan dalam jumlah besar, yang diklaim oleh Cosmart mempunyai harga lebih rendah daripada supermarket.
4. Crowde
Berdiri sejak 2016, startup agrikultur peer-to-peer (P2P) lending yaitu Crowde menawarkan layanan pinjaman kepada petani dengan menentukan jumlah yang mereka butuhkan, komoditas apa yang ingin mereka tanam (seperti cabai, jagung atau beras) dan luas lahan yang tersedia. Aplikasi startup tersebut, Toko Tani, juga menawarkan saran mengenai budidaya tanaman yang sukses.
5. Dagangan
Dagangan adalah platform e-commerce dan ritel yang menargetkan masyarakat di pedesaan Indoensia. Lewat platform startup yang didirikan sejak 2019 tersebut, pelanggan di lebih dari 20.000 desa di seluruh Indonesia dapat membeli bahan makanan, pakaian, dan lainnya, dengan layanan pengiriman satu hari gratis.
6. Fresh Factory
Didirikan tahun 2020 Fresh Factory adalah perusahaan yang bergerak dibidang logistik dan transportasi, memenuhi kebutuhan pengiriman barang dingin, beku dan kering yang telah melayani 103 kota. Startup ini menggunakan perangkat IoT di lebih dari 40 gudang untuk memantau suhu dan melacak lokasi produk, serta fungsi lainnya.
7. Gokomondo
Selanjutnya, ada startup agrikultur bernama Gokomondo yang didirikan pada 2019. Startup ini memberikan layanan bagi penggunanya untuk dapat memesan produk seperti peralatan pertanian dan peralatan keselamatan dari 68 merek, sementara pemasok dapat mengirimkan penawaran harga dan melacak data penjualan mereka.
8. iSeller Commerce
Bergerak di bidang enterprise technology, startup yang didirikan sejak 2016 ini membantu perusahaan kecil hingga menengah mengelola inventaris mereka, membangun etalase online, dan mempromosikan penjualan melalui saluran seperti media sosial. Hingga kini iSeller Commerce telah melayani 100.000 bisnis.
9. Saturdays
Startup di bidang e-commerce dan ritel didirikan pada tahun 2016 menawarkan produk kacamata dan mengoperasikan 45 toko fisik di seluruh Indonesia, memungkinkan pelanggan untuk “mencoba” desain secara virtual melalui situs web dan aplikasi mereka.
10. TipTip
Staryup di bidang consumer technology ini berdiri sejak tahun 2021, TipTip membantu influencer di Indonesia terhubung dengan penggemar dan memonetisasi konten mereka lewat streaming live, konten ekslusif, menjual tiket acara, dan masih banyak lagi.
11. Xurya
Xurya yang merupakan startup energi terbarukan menawarkan penyewaan panel surya kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Xurya mengatakan telah menyelesaikan 128 instalasi hingga saat ini, termasuk desain, pengoperasian dan pemeliharaan panel surya.