Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan nama baru varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara.
Pemberian nama baru varian virus corona ini dilakukan atas pertimbangan dan konsultasi yang luas serta tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
“WHO mengumpulkan sekelompok ahli mitra dari seluruh dunia untuk melakukannya, termasuk para ahli yang merupakan bagian dari sistem penamaan yang ada, ahli nomenklatur dan taksonomi virus, peneliti dan otoritas nasional,” tulis WHO dalam keterangannya.
Nama-nama baru tersebut menggunakan alfabet Yunani. Sesuai dengan keputusan WHO, nama-nama baru bagi varian virus corona yang diberikan tidak terkait dengan suatu negara, namun masih tetap mudah diingat.
“Tidak ada negara yang boleh distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian,” kata Van Kerkhove melalui akun Twitter-nya.
Berikut nama-nama baru untuk 10 varian virus corona:
1. Varian Inggris B.1.1.7 disebut Alpha
Varian B.1.1.7 merupakan varian yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020.
Mengenai varian baru ini menunjukkan bahwa potensi peningkatan penularan dan rawat inap di studi awal.
Adapun sejumlah gejala dari varian baru ini yakni:
- Demam
- Batuk
- Sulit bernapas
- Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman
- Keluhan pada saluran pencernaan
2. Varian Afrika Selatan B. 1.351 disebut Beta
Varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Varian ini bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.
Varian ini diduga mempengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19, seperti yang disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Varian ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi.
3. Varian Brasil P.1 disebut Gamma
Varian P.1 merupakan varian yang tentunya ditemukan di Brasil.
Sama dengan varian B.1.352, varian ini juga ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.
4. Varian B.1.617.2 disebut Delta
Varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R.
E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1.
Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429.
Varian ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat.
5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon
Varian baru ini merupakan varian dari Callifornia.
Varian ini diperkirakan menyumbang 52 persen kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.
CDC juga telah mengklasifikasikan varian ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.
6. Varian Brasil P.2 disebut Zeta
Varian P2 adalah varian lain selain varian P1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil.
Varian ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.
Meskipun varian ini mengandung E484K namun diangggap tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai varian kekhawatiran.
Varian P2 tidak mengandung mutasi penting lain sebagaimana yang dibawa varian P1, melansir dari Belfasttelegraph.
7. Varian B.1.525 disebut Eta
Variaan B.1525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris.
Para ilmuwan mengawasi varian ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan.
Mutasi tersebut termasuk adanya E484 K.
Meski demikian sejauh ini tak ada bukti bahwa B1525 lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.
8. Varian Filipina P.3 disebut Thet
Varian asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021 dan ditemukan pada sampel lokal Filipina.
Mengutip dari Rappler, meskipun belum cukup bukti varian tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-
9. Varian Amerika Serikat B.1526 disebut lota
Varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan di New York pada Bulan November 2021.
Belum diketahui apakah virus lebih menular dibandingkan virus aslinya.
Virus juga belum tersebar luas, namun tampaknya menyebar cukup efisien melalui wilayah metropolitan New York dan sekitarnya.
10. Varian India B.1.617.1 disebut Kappa
Varian kappa merupakan varian baru yang terdiri dari mutasi ganda.
Di India, yang melaporkan lebih dari 2,7 juta kasus infeksi, sub-garis keturunan B1617,1 dan B1617,2 ditemukan masing-masing pada 21 persen dan 7 persen dari semua sampel.
B1617.1 dan B1617.2 terbukti resisten terhadap antibodi Bamlanivimab yang digunakan untuk pengobatan COVID-19, serta “berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi” untuk B1617.1.